Oleh: Dr Samsuridjal Djauzi

Saya bekerja di bank dan istri usaha di rumah. Kami dua kali punya kesempatan untuk menangkat anak, tetapi istri saya merasa belum cocok. Bulan lalu kami bertemu denga seorang anak berumur 8 bulan yang diasuh oleh seorang ibu. Istri saya langsung jatuh hati kepada anak tersebut. Saya mendukung. Tapi kemudian setelah pendekatan lebih dalam, ternyata anak tersebut mengidap HIV. Saya menjadi ragu apakah kami akan mampu mengasuhnya denga baik.

Saya segera mencari informasi mengenai mengenai anak dengan HIV. Saya berusaha memahami dampak HIV pada pertumbuhan anak serta risiko penularan bagi kami yang mengasuhnya. Menurut apa yang saya baca, anak tertular HIV dari ibunya. Ibu hamil yang positif HIV berpotensi menularkan HIV kepada bayi yang dilahirkannya. Untunglah dewasa ini, katanya, sudah ada cara pencegahan sehingga  ibu hamil positif HIV dapat dicegah agar tak menularkan HIV kepada anaknya.

Saya memahami bahwa anak denga HIV harus minum obat ARV terus-menerus secara teratur. Namun, saya ingin menanyakan bagaimana pettumbuhan anak tersebut. Apakah dia dapat diimunisasi seperti anak lainnya? Bagaimana jika bermain dan skolah? Apakah dia dapat bersekolah di sekolah umum?

Jika sudah dewasa kelak, apakah dia dapat menikah dan punya anak? Apakah kami dapat berobat ke dokter umum atau harus berobat kepada dokter anak yang terlatih untuk pengendalian HIV anak tersebut? Apakah obat ARV untuk anak dama dengan untuk orang dewasa dan dapat mendapat subsidi penuh dari pemerintah? Terima kasih atas penjelasan dokter.

M di J

Pada tanggal 12 Desember 2010 yang lalu dalam rangka Hari AIDS Sedunia. Pokdisus AIDS FKUI/RSCM mengadakan talkshow mengenai sekolah untuk anak dengan HIV. Kebetulan saya diundang sebagai pembicara bersama dengan Dra Rina Mulyati (Guru SMK 27), Ibu Indah yang mengasuh anak dengan HIV, dan Yudhi Oktaviadhi, pengurus Yayasan Syair Untuk Sahabat. Menurut Dr Nia Kurniati, spesialis anak di RSCM, Depertamen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM telah melayani anak sekitar 400 anak denga. HIV.

Perjalanan infeksi HIV pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Pada orang dewasa terinfeksi HIV setelah 5-10 tahun berulah timbul infeksi oportunistik. Namun, pada anak, dalam beberapa bulan saja infeksi oportunistik sudah terjadi. Karena itu, diagnosis HIV pada anak harus ditegakkan cepat, begiyu pula terapinya harus segera diberikan. Kalau tidak, penyakit menjadi berat dan dapat mengancam jiwa anak. Obat ARV baik untuk orang dewasa dan anak ditanggung penuh oleh pemerintah.

Anda benar bayi tertular dari ibunya. Ibu hamil ya g positif HIV berisiko menularkan kepada bayinya sekitar 35 perrsen. Untunglah sekarang ada upaya pencegahan, yaitu dengan cara memberi obat ARV pada ibu hamil yang positif HIV, melakukan operasi sectio caesaria, serta memberikan susu formula. Jika ketiga upaya ini dapat dilakukan dengan lengkap, risiko menjadi amat rentah, yaitu hanya sekitar 2 persen.

Menurut estimasi para pakar, sekitar 900 ibu hamil di Indonesia positif HIV. Angka itu amat kecil dibandingkan dengan jumlah ibu hamil di Indonesia yang setiap tahun dapat mencapai 4 juta orang. Namun, dokter menganjurkan kepada ibu hamil selain memeriksakan tekanan darah, gula darah, hepatitis B, dekarang juga ada baiknya ditambah HIV.

Penularan HIV

Di Poliklinik UPT AIDS RS Cipto Mangunkusumo sampai akhir bulan lalu terdapat sekitar 5.000 orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jumlah ODHA perempuan mencapai 24 persen. Dari hasil wawancara, ternyata sekitar 84 persen tertular HIV dari suami. Jadi, HIV telah masuk ke tumah tangga kita. Kita tak dapat lagi mengatakan bah kita jauh dari HIV, HIV hanya pada kelompok yang berperilaku tidak baik.

Saya bangga dengan keputusan Anda untuk mengasuh anak dengan HIV. Mengasuh anak denga. HIV tak banyak beda dengan anak lain. Kecuali jika anak tereebut terkena infeksi oportunistik. Karena itu, kita harus menjaga agar obat ARV dapat diminum secara benar dan teratur. Perlu pengawasan dan bujukan orang tua agar anak mau meminumnya. Pertama-tama Anda perlu berkonsultasi dengan dokteer spesialis anak, selanjutnya boleh saja denga. Dokter keluarga Anda.

Pada umumnya imunisasi dapat diberikan seperti anak lain, tetapi sebaiknya Anda bahas dengan dokter anak Anda. Kementerian Pendidikan Nasional tahun ini menjadi panitia untuk Hari AIDS Sedunia di Indonesia. Kebijakan kementerian ini jelas pendidikan adalah hak semua orang dan anak denga. HIV berhak untuk sekolah di sekolah biasa. Anda tentu sudah memahami bahwa tak mungkin terjadi penularan HIV di sekolah karena penularan HIV hanya terjadi melalui hubungan sek tak aman, pengunaan jarum suntik bersama di kalangan pengguna nerkoba suntikan, dan ibu hamil positif kepada bayinya. Penularan melalui transfusi darah hampir tidak ada lagi karena sejak tahun 1992, PMI telah melakukan skrining darah yang akan didistribusikan.

Sampai saat ini sepanjang sepengetahuan saya sudah ada anak denga. HIV yang duduk di kelas 8. Prestasi belajarnya sama saja dengan anak lain. Pada umumnya pihak sekolah tidak tahu bahwa anak tersebut HIV. meski ada juga orang tua yang menitipkan pada salah seorang guru yang dapat dipercaya bahwa anaknya HIV, dengan maksud jika jatuh sakit dapat segera menghubungi orang tuanya.

Anak dengan HIV dapat tumbuh menjadi dewasa, berkeluarga, dan punya anak. Pemerintah juga melalui Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah mempunyai kebijakan untuk tidak mendiskriminasi pekerja dengan HIV. Jadi, pada tatanan kebijakan semua positif mendukung anak tumbuh kembang dan menjadi anggota masyarakat yang produktif. Tinggalah kita sebagai anggota masyarakat yang produktif. Tinggalah kita sebagai anggota masyarakat menunjukkan sikap yang positif puoa. Jangan karena ketidaktahuan, kita menzalimi anak dengan tidak mengizinkannya bersekolah bersama anak kita.

Naskah ini juga dimuat di harian Kompas pada 26 Desember 2011.

Menjadi organisasi yang menggerakkan kesadaran terhadap isu-isu sosial dan kesehatan yang berkembang di Indonesia, khususnya yang terkait dengan HIV dan AIDS.

Support

Dengan anggota tim dan relawan yang antusias, kami siap mendukung Anda kapan pun.

Contact

Jl. Lebak Indah V No. E/9, RT 10 RW 07

© Copyright 2021 by Syair.org